Mencari Sumber Penyakit Lewat Bantuan "Google Map" Tubuh

Recon 2, nama "peta ini, memberi akses pada peneliti biomedis untuk mempelajari jaringan metabolik manusia.

recon 2Recon 2, rekonstruksi virtual tubuh manusia yang dianggap paling presisi hingga saat ini. (Anna Dröfn Daníelsdóttir, Freyr Jóhannsson, Soffía Jónsdóttir, Sindri Jarlsson, Jón Pétur Gunnarsson & Ronan M. T. Fleming dari University of Iceland/Medical Express)

Gabungan dari peneliti-peneliti universitas berhasil menghasilkan rekonstruksi virtual tubuh manusia paling komprehensif yang disebut Recon 2. Rekonstruksi virtual ini berbentuk seperti peta interaktif dalam mesin pencari Google. Hanya saja, "peta" yang ini menunjuk arah di dalam tubuh manusia.

Sebagai contoh, jika peneliti ingin mencari bagaimana hubungan metabolisme dengan perkembangan tumor, bisa melakukan pembesaran (zoom) di peta yang akan menunjukkan detail reaksi metabolik seseorang. Peneliti bisa menggunakan peta ini untuk mengidentifikasi atau menyembuhkan penyakit seperti kanker, diabates, ataupun kelainan syaraf.

"Recon 2 memberi akses pada peneliti biomedis untuk mempelajari jaringan metabolik manusia dengan presisi lebih tepat dari sebelumnya," ujar Bernhard Palsson, profesor dari bioengineering di UC San Diego Jacobs School of Engineering, AS, Minggu (3/3) lalu.
Dijelaskan lagi bahwa proses metabolisme setiap orang berbeda. Ditentukan oleh beberapa faktor seperti genetika, lingkungan, dan nutrisi.

Lalu, bayangkan peta Google yang memberikan info lengkap suatu wilayah. Seperti persimpangan, lampu merah, alamat lengkap, dan gambar lokasi. Recon 2 bisa melakukan hal semacam ini --menarik segala macam data dari jurnal ilmiah dan menampilkan semua macam model proses metabolik manusia.

Dengan demikian, Recon 2 bisa menyediakan konteks yang sesuai dengan arahan peneliti yang menggunakannya. Sebagai bentuk percobaan, Palsson dan koleganya sudah mendemonstrasikan Recon 2 untuk digunakan pada ragi dan Escherichia coli.

Sebagai hasilnya, mereka mampu merancang organisme ini untuk meningkatkan efisiensi produksi etanol dan memprediksi resistensi obat pada bakteri.
(Zika Zakiya. Sumber: Medical Express)

StumbleDeliciousTechnoratiTwitterFacebookReddit

0 komentar:

Translate

Twitter

chat box